preload
Rasa Bangga, terharu, dan kaget menyelimuti keluarga besar SMA Pomosda yang meraih penghargaan dalam Perang Mading KSC V sebagai  The Best Overall tingkat SMA tadi malam (20/03/2011). Mereka tak percaya akan menjadi jawara dalam ajang KSC V tersebut, karena sempat ada kabar miring bahwa mading SMA Pomosda telah didiskualifikasi akibat keterlambatannya kru mading ketika menghadiri acara di IKCC Kediri hari Jum’at kemarin (18/03). Namun untung saja dewan Juri mau memaklumi keterlambatan mereka saat penjuarian berlangsung. “Padahal tadi aku sempet putus asa, karena SMA Pomosda gak dipanggil-panggil. Ternyata…. Yeaah !!! Pengorbananku sampai menghabiskan 15 setel baju tau, kena cat semua,” tutur Hadiarzi Atika, 16, salah satu tim kru mading SMA Pomosda.
Proses pembuatan mading 3D bertajuk "Ontelque Terlindas Zaman" ini memakan waktu 2 minggu. Ide sepeda ontel muncul saat Pomosda mengadakan acara sepeda santai dalam rangka memperingati ultah Marasake, susu kedelai produksi Pomosda. Kendati acara sepeda santai hanya berselang 2 hari sebelum penjurian, hal ini tidak menyurutkan semangat para kru mading. Justru mereka semakin giat membuat artikel-artikel yang menarik serta melakukan beberapa wawancara eksklusif. Guntur Andhoqo, salah satu kru mading menuturkan bahwa 2 minggu pembuatan mading ontel cukup membuat mereka lelah. Hampir setiap hari mereka lembur. Pasalnya pengerjaan mading 3D bersamaan dengan mading 2D yang pengerjaannya baru dimulai 5 hari setelah mading 3D mulai dikerjaan. Bahkan mereka juga sempat bermalam di sekolah guna melakukan finishing mading sebelum penjurian. Tidak ada perbedaan antara kru mading 2D dan 3D sebab mereka saling membantu. "Nginep-nginep bareng, capek-capek bareng, selama pembuatan mading kita seneng banget. Kita juga bikin istilah yang biasa dipake lucu-lucuan, kayak genius vs idiot. Genius untuk 2D dan idiot untuk 3D. Tapi kita saling bantu, kok. Kan kita masih satu tim, SMA Pomosda," jelas Guntur.
Sebenarnya, para kru mading optimis untuk memenangkan kompetisi ini melalui mading 2 dimensi. Karena mading ini tampilan dan temanya sangat menarik. Sebagian besar siswa-siswa SMA Pomosda lebih menyukai mading ini daripada mading 3 dimensi. Namun, setelah diamati isi artikel dari mading tersebut kurang padu. Harapan mereka ke depan, mereka bisa mendapat gelar lagi dalam ajang School Contest VI,yang pastinya dapat membawa nama baik SMA Pomosda serta menjalankan perintah atasan dengan baik.