preload
Para peserta akustik band sejak pukul 5 sore, kemarin (8/03/2011) sudah mulai memadati arena pendaftaran. Ini merupakan acara akustik band part two yang sebelumnya telah diadakan tanggal 16 Maret. Semua peserta tampil lebih energik dan sangat menghibur pengunjung dan para peserta lain. Kali ini, penampilan-penampilan mereka didahului dengan sebuah drama horor yang berasal dari MTs Sunan Ampel. Para fotografer segera mengambil langkah untuk mengabadikan kejadian tersebut. Namun, dalam drama tersebuat tidak semuanya dramatis, sebagian disisipkan adegan-adegan lucu dan masehat-nasehat kepada kita semu tentang keadaan masyarakat zaman sekarang. Drama tersebut seolah mengingatkan kita bahwa tanpa tuhan, kita tidak ada artinya.
Semua acara berlangsung lancar. Setelah pertunjukan drama selesai, tibalah saatnya peserta akustik band menunjukkan perform terbaiknya. Penampilan pertama datang dari Group Jour, perwakilan SMKN 2 Kediri. Selanjutnya dari SMK 3 Kediri disusul dari MTs Pare, SMA N 1 kertosono, SMAN 1 Kediri, SMAN 2 Pare, SMP Pomosda dan peserta terakhir (ke-8) yaitu dari SMPN 3 Kediri. Semua perform mereka sungguh luar biasa. Tampilannya ada yang seperti sinden dengan hiasan yang kemerlap, kostum warna kuning dalam semua anggota, gaun yang indah, tampilan gaya rock dan macam-macam yang lainnya. Namun, ada salah satu group yang sangat berbeda dengan yang lain, mereka membawakan dengan sangat berwarna. Mereka datang dari SMA Pomosda yaitu Oksigen’s Acoustic. Sesuai dengan tema, keempat vokalis mengenakan baju masing-masing berwarna merah, kuning, hijau, dan ungu, juga para pengiringnya mengenakan baju putih. Selain itu, alat alat yang mereka juga tak sama dengan yang lain. Gambang merupakan salah satu alat musik yang khas diantaranya. Perform mereka sangat memukau, tarian-tarian yang seolah meggambarkan kegembiraan dan kehidupan yang penuh dengan warna dan makna. Dan yang paling membuat para pengunjung geli melihatnya, yaitu saat pertengahan lagu diselipkan adegan yang begitu lucu. Dengan gambang jawa, dan kepala ditutupi dengan blankon, Wigik (16) bertingkah layaknya dukun didepan para pengunjung. Sontak mereka tertawa terbahak-bahak oleh penampilannya. Dia juga memperlihatkan kepiawaiannya menari tarian jawa seperti para tokoh pewayangan. Berpuluh-puluh Photographer dengan langkah segera mengambil gambar dengan alat yang mereka bawa.
Untuk penampilan mereka, butuh waktu hampir 2 bulan. Kendala-kendala yang mereka hadapi saat latihan antara lain karena salah satu dari personil yang tidak hadir karena ada urusan yang lain dan terkadang juga mereka tidak semangat (bad mood) saat latihan. Namun, dengan kerja keras dan latihan sesering mungkin secara tidak langsung, mereka dapat menghadapi kendala-kendala yang ada. Semuanya juga berkat dukungan kakak kelasnya, yaitu mbak Amell yang sangat lihai dan piawai menciptakan gerakan-gerakan dalam laui dan hampir semua tata panggung diatur olehnya. Sehingga penampilannya terkesaan memberi semangat kita agar selalu gembira menghadapi segala problema yang ada. Namun, penampilan mereka saat itu kurang maksimal. Beberapa vokalis diataranya banyak yang memiliki trouble di pita suara, sehingga tidak berani untuk menyanyi seorang diri.
Tujuan mereka mengikuti school contest ini supaya dapat menghibur para pengunjung di IKCC Kediri. Juga semoga apa yang telah mereka kerjakan selama ini mendapat hasil yang tak mengecewakan. Demi teman-teman, guru-guru yag telah memberi suport selama ini.(nafi)
  • 0 komentar:

    • Posting Komentar